Rabu, 07 Maret 2012

Atlantis dan Lemuria






 ATLANTIS

 
Legenda yang berkisah tentang “Atlantis”, pertama kali ditemui dalam
karangan filsafat Yunani kuno: Dua buah catatan dialog Plato (427-347
SM) yakni: buku Critias dan Timaeus. Pada buku Timaeus, Plato berkisah:
Di hadapan Selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar,
dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya, di depan pulau-pulau itu
adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah
kerajaan Atlantis.
Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena,
namun di luar dugaan Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan
banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar
laut. Negara besar yang mempunyai peradaban tinggi itupun lenyap dalam
semalam. Satu bagian dalam dialog buku Critias, tercatat kisah Atlantis
yang dikisahkan oleh adik sepupu Critias. Critias adalah murid dari ahli
filsafat Socrates, tiga kali ia menekankan keberadaan Atlantis dalam
dialog.
Kisahnya berasal dari cerita lisan Joepe yaitu moyang lelaki Critias,
sedangkan Joepe juga mendengarnya dari seorang penyair Yunani bernama
Solon ( 639-559 SM). Solon adalah yang paling bijaksana di antara 7
mahabijak Yunani kuno, suatu kali ketika Solon berkeliling Mesir, dari
tempat pemujaan makam leluhur mengetahui legenda Atlantis. Catatan dalam
dialog, secara garis besar seperti berikut ini:
Ada sebuah daratan raksasa di atas Samudera Atlantik arah barat Laut
Tengah yang sangat jauh, yang bangga dengan peradabannya yang
menakjubkan. Ia menghasilkan emas dan perak yang tak terhitung
banyaknya: istana dikelilingi oleh tembok emas dan dipagari oleh dinding
perak. Dinding tembok dalam istana bertakhtakan emas, cemerlang dan
megah. Di sana, tingkat perkembangan peradabannya memukau orang.
Memiliki pelabuhan dan kapal dengan perlengkapan yang sempurna, juga
ada benda yang bisa membawa orang terbang. Kekuasaannya tidak hanya
terbatas di Eropa, bahkan jauh sampai daratan Afrika. Setelah dilanda
gempa dahsyat, tenggelamlah ia ke dasar laut beserta peradabannya, juga
hilang dalam ingatan orang-orang.
Atlantis digambarkan sebagai peradaban dengan tingkat kemajuan
teknologi yang tinggi. Konon, Pesawat Terbang, Pendingin ruangan, batu
baterai, dll telah ada pada masa itu. Menurut perhitungan versi Plato,
waktu tenggelamnya kerajaan Atlantis, kurang lebih 11.150 tahun silam.
Plato pernah beberapa kali mengatakan, keadaan kerajaan Atlantis
diceritakan turun-temurun. Sama sekali bukan rekaannya sendiri. Plato
bahkan pergi ke Mesir minta petunjuk biksu dan rahib terkenal setempat
waktu itu. Guru Plato yaitu Socrates ketika membicarakan tentang
kerajaan Atlantis juga menekankan, karena hal itu adalah nyata, nilainya
jauh lebih kuat dibanding kisah yang direkayasa.
Jika semua yang diutarakan Plato memang benar-benar nyata, maka sejak
12.000 tahun silam, manusia sudah menciptakan peradaban. Namun di
manakah kerajaan Atlantis itu? Sejak ribuan tahun silam orang-orang
menaruh minat yang sangat besar terhadap hal ini. Hingga abad ke-20
sejak tahun 1960-an, laut Bermuda yang terletak di bagian barat Samudera
Atlantik, di kepulauan Bahama, dan laut di sekitar kepulauan Florida
pernah berturut-turut diketemukan keajaiban yang menggemparkan dunia.


LEMURIA
Selain Atlantis, ternyata masih ada peradaban serupa
yang diduga mengalami nasib yang sama dengan Atlantis. Lemuria atau Mu
merupakan peradaban kuno yg muncul terlebih dahulu sebelum peradaban
Atlantis. Para peneliti menempatkan era peradaban Lemuria disekitar
periode 75.000 SM – 11.000 SM.
Jika dilihat dari periode itu, Bangsa Atlantis dan Lemuria seharusnya
pernah hidup bersama selama ribuan tahun lamanya. Gagasan Benua Lemuria
terlebih dahulu eksis dibanding peradaban Atlantis dan Mesir Kuno dapat
diperoleh penjelasannya dari sebuah karya Augustus Le Plongeon
,seorang peneliti dan penulis pada abad ke -19 yang
mengadakan penelitian terhadap situs-situs purbakala peninggalan Bangsa Maya
di Yucatan.
Informasi tersebut diperoleh setelah keberhasilannya menterjemahkan
beberapa lembaran catatan kuno peninggalan Bangsa Maya. Dari hasil
terjemahan, diperoleh beberapa informasi yang menunjukkan hasil bahwa
Bangsa Lemuria memang berusia lebih tua daripada peradaban nenek moyang
mereka (Atlantis).
Namun dikatakan juga, bahwa mereka pernah hidup dalam periode waktu
yang sama, sebelum kemudian sebuah bencana gempa bumi dan air bah dasyat
meluluh-lantahkan dan menenggelamkan kedua peradaban maju masa silam
tersebut.
Hingga saat ini, letak dari Benua Lemuria pada masa silam masih
menjadi sebuah kontroversi, namun berdasarkan bukti arkeologis dan
beberapa teori yang dikemukakan oleh para peneliti, kemungkinan besar
peradaban tersebut berlokasi di Samudera Pasifik.
Banyak arkeolog mempercayai bahwa Easter Island atau Pulau Paskah
yang misterius itu merupakan bagian dari Benua Lemuria. Hal ini jika
dipandang dari ratusan patung batu kolosal yang mengitari pulau dan
beberapa catatan kuno yang terukir pada beberapa artifak yang mengacu
pada bekas-bekas peninggalan peradaban maju pada masa silam.
Mitologi turun temurun para suku Maori dan Samoa yang menetap di
pulau-pulau disekitar Samudera Pasifik juga menyebutkan bahwa dahulu
kala pernah ada sebuah daratan besar besar di Pasifik yang yang hancur
diterjang oleh gelombang pasang air laut dasyat, namun
sebelumnya bangsa mereka telah hancur terlebih dahulu akibat peperangan.
Keadaan Lemuria sendiri digambarkan sangat mirip dengan peradaban
Atlantis, memiliki tanah yang subur, masyarakat yang makmur dan
penguasaan terhadap beberapa cabang ilmu pengetahuan yang mendalam.
Faktor-faktor tersebut tentunya menjadi sebuah landasan pokok bagi
Bangsa Lemuria untuk berkembang pesat menjadi sebuah peradaban yang maju
dan memiliki banyak ahli atau ilmuwan yang dapat menciptakan suatu
trobosan baru dalam Ilmu pengetahuan dan Teknologi mereka. Seperti
banyak dikemukakan oleh beberapa pakar spiritual dan arkeologi, bahwa
bangsa Lemurian dan Atlantean menggunakan crystal secara intensif dalam
kehidupan mereka.
Edgar Cayce, seorang spiritualis Amerika melalui ilmu cenayangnya
berkali-kali mengungkapkan hal yang sama. Kuil-kuil Lemuria dan Atlantis
menempatkan sebuah kristal generator raksasa yang dikelilingi
kristal-kristal lain, baik sebagai sumber tenaga maupun guna berbagai
penyembuhan.
Banyak info mengenai Atlantis dan Lemuria diperoleh dengan
men-channel kristal-kristal ‘old soul’ yang pernah digunakan pada kedua
jaman ini. Beberapa monumen batu misterius berhasil ditemukan di bawah
perairan Yonaguni, Jepang.
Namun, berbeda dengan bangsa Atlantis yang lebih mengandalkan fisik,
teknologi dan gemar berperang, bangsa Lemuria justru dipercaya sebagai
manusia-manusia dengan tingkat evolusi dan spiritual yang tinggi, sangat
damai dan bermoral. Menurut Edgar Cayce, munculnya Atlantis sebagai
suatu peradaban super power pada saat itu
membuat mereka sangat ingin menaklukkan bangsa-bangsa
di dunia, diantaranya Yunani dan Lemuria yang dipandang oleh para
Atlantean sebagai peradaban yang kuat.
Berbekal peralatan perang yang canggih serta strategi perang yang
baik, invansi Atlantis ke Lemuria berjalan seperti yang diharapkan.
Karena sifat dari Lemurian yang menjunjung tinggi konsep perdamaian,
mereka tidak dibekali dengan teknologi perang secanggih bangsa
Atlantean, sehingga dalam sekejap, Lemuria pun jatuh ke tangan Atlantis.
Para Lemurian yang berada dalam kondisi terdesak, ahirnya banyak
meninggalkan bumi untuk mencari tempat tinggal baru di planet lain yang
memiliki karakteristik mirip bumi, mungkin keberadaan mereka saat ini
belum kita ketahui
Mungkin kisah para Lemurian yang meninggalkan bumi untuk menetap di
planet lain ini sedikit tidak masuk akal, tapi perlu kita ketahui bahwa
teknologi mereka pada saat itu sudah sangat maju, penguasaan teknologi
penjelajahan luar angkasa mungkin telah dapat mereka realisasikan di
jauh-jauh hari.
Tentunya penguasaan teknologi yang sama pada era peradaban kita ini,
belum bisa disandingkan dengan kemajuan teknologi yang mereka ciptakan.
Dari sekelumit kisah yang diuraikan, dapat ditarik kesimpulan bahwa para
Lemurian tidak musnah oleh bencana gempa bumi dan air bah seperti yang
dialami oleh para Atlantean, namun karena peranglah yang membuat
sebagian dari mereka berguguran.
Sementara semenjak kekalahannya oleh bangsa Atlantis, otomatis
wilayah Lemuria dikuasai oleh para Atlantean, sampai saat ahirnya
daratan itu diterpa oleh bencana yang sangat dasyat yang kemudian
menenggelamkannya bersama beberapa daratan lainnya, termasuk diantaranya
Atlantis itu sendiri.

0 komentar:

wibiya widget

About Me

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Visitor

free counters

Translate